Takaya (1987) menjelaskan bahwa delta tidak benar-benar cocok untuk budidaya awalnya, namun akibat
pengembangan teknologi rekayasa pertanian yang pesat maka telah membantu para masyarakat untuk menaklukkan
kondisi lingkungan delta agar lahan yang sebelumnya dianggap tanah
kosong kini dapat dikembangkan menjadi
lahan pertanian produktif. Transisi dari sawah ke lahan perkotaan berarti hilangnya daerah retensi banjir, yang sering
menyebabkan terjadinya bahaya banjir (Haruyama, 1990). Oleh karena itu,
investigasi terperinci terhadap perubahan tata guna lahan dengan estimasi
kuantitatif hilangnya kapasitas penggenangan karena penurunan sawah penting
untuk perencanaan daerah dengan mempertimbangkan bahaya banjir.
Studi ini menjelaskan
distribusi spasial perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian ke bentuk
saat ini, dan memeriksa perubahan terkait pada distribusi vertikal dari tipe penggunaan
lahan baru selama sekitar setengah abad di
pinggiran perkotaan delta Asia mega-kota Bangkok, Thailand.
- Terletak di bagian timur laut kota
- Elevasi rata-rata 2 m
- Jenis tanah lempung tanah liat yang bersifat asam terutama di bagian utara daerah penelitian (tidak menguntungkan)
- Daerah terluar dari urbanisasi baru baru ini
METODE
PENELITIAN
1. Sumber
data
Membuat peta penggunaan lahan dari foto udara/citra
satelit dengan digitasi manual menggunakan perangkat lunak GIS,
TNTmips versi 6.5.
•
Pertama, penggunaan lahan lama dan baru secara
keseluruhan lokasi studi menggunakan citra 1:40 000 di 1952 dan 1:50 000 di
1998.
•
kedua, kedua sampel site yakni di system khlong linear
dengan lahan pertanian kotak besar dan pada system khlong irregular dan lahan
pertanian irregular menggunakan citra 1:50.000 di 1967, 1:15.000 di 1979,
1:20.000 di 1987, dan 1:20 000 di 1995.
•
untuk mengklasifikasikan perumahan dilakukan secara
survey lapangan.
Melakukan pengukuran elevasi sebanyak 595 titik
elevasi sesuai jenis penggunaan lahan, serta menggunakan laser 400LH untuk
mengukur derajat dan ketinggian
•
Mewawancarai warga sekitar serta instansi pemerintah
setempat terkait sejarah lokasi studi dan bencana banjir yang pernah terjadi.
2. TEKNIK
ANALISIS
· MELAKUKAN
PERHITUNGAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN (MENGGUNAKAN ARCGIS) Kami
menghitung area perubahan penggunaan lahan dengan overlay peta penggunaan lahan
digital di setiap periode menggunakan perangkat lunak GIS, ArcView versi 3.2
· MENGANALISIS
HUBUNGAN ANTARA JENIS PENGGUNAAN LAHAN DENGAN ELEVASI
Menguji hubungan antara level lahan dan tipe penggunaan
lahan dengan beberapa perbandingan menggunakan uji U Mann-Whitney dengan
koreksi Bonferroni (P <0,05)
· MENGHITUNG
VOLUME PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN
Kami menganggap tingkat sawah sebagai level lahan asli.
Kami mengambil perbedaan antara ini dan elevasi rata-rata dar i masing-masing
tipe penggunaan lahan, kedalaman kolam, dan kedalaman khlong (diperkirakan
berdasarkan survei lapangan).
HASIL
Perubahan Penggunaan lahan dari tahun 1952 – 1988
Sebagian besar wilayah studi tertutup oleh sawah pada
tahun 1952, dan pemukiman manusia hanya terletak di sepanjang khlongs. Bagian
utara dihuni dengan sawah besar dan grid khlong yang memotong jalur air alami,
sedangkan bagian selatan diduduki dengan sawah kecil dan rerumputan yang rumit
sebagai perluasan bekas aliran sungai. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan
waktu reklamasi. Pada tahun 1998, wilayah studi hampir ditutupi oleh
daerah-daerah yang dibangun, yang memiliki kecenderungan untuk meningkatkan luas
dan kepadatan dari timur ke barat. dalam jenis bangunan antara utara dan
selatan. Perumahan di bagian utara wilayah studi terutama townhouse, tetapi di
bagian selatan, terutama perumahan kumuh.
Kelompok :
Yolla Yuanditra - 10070316095
Nick Rafidah Ismaniar - 10070316096
Muhamad Ridzky Ramadhan - 10070316097
Yolla Yuanditra - 10070316095
Nick Rafidah Ismaniar - 10070316096
Muhamad Ridzky Ramadhan - 10070316097
Tidak ada komentar:
Posting Komentar