Minggu, 06 Januari 2019

PENILAIAN KINERJA ENERGI PERKOTAAN MELALUI INTEGRASI BIM DAN GIS UNTUK PERENCANAAN KOTA PINTAR

Perencanaan sistem energi daerah adalah salah satu masalah yang paling penting dalam kota pintar, yang terkait dengan pembangkit energi, konsumsi energi dengan fasilitas, sistem transportasi, dan setiap infrastruktur kota lainnya. Khusus untuk Jepang, salah satu negara menghadapi masalah kompleks masyarakat penuaan, manajemen bencana dan ketergantungan energi membutuhkan metodologi baru untuk perencanaan energi perkotaan optimal yang mengintegrasikan semua informasi dari sektor-sektor ini. kota pintar dengan informasi yang sangat maju dan teknologi komunikasi (ICT) dianggap sebagai pendekatan yang penting.
Konsep: Paradigma untuk kota cerdas di Jepang-pembangunan berbasis masyarakat (pengembangan berorientasi transit (TOD) yang lebih popular untuk wilayah stasiun)
model kota dengan pengembangan kompak dan integrasi lapisan

 

Metodelogi menggabungkan data berdasarkan GIS dan  BIM sumber data lain di seluruh kota, masyarakat dan pembangunan;
Data tingkat bangunan yang terkait dengan kinerja energi yang ditawarkan oleh BIM, sedangkan data infrastruktur tingkat kota yang ditawarkan oleh GIS. Hal ini untuk memprediksii permintaan energi
 

 

 

Data: dalam 12 wilayah tersebut Ada 29 stasiun untuk JR Yamanote line.Jarak antar stasiun 1000m. yang didalamnya terdapat 150.000 bangunan.
Dari hasil analisis meninjukan Hanya 28% dari luas bangunan terdiri dengan bangunan skala besar, lainnya 72% adalah besar (seharusnya menjadi target nZEB 1 bangunan.) berikut merupakan distribusinya



Daerah komunitas berorientasi TOD sekitar stasiun JR Yamanote sebagai pusat pembangunan perkotaan yang padat yang digunakan Untuk studi kasus memperjelas hubungan antara efek konservasi energi dan biaya awal, nZEB
nZEB dapat memotong energi besar yang dikeluarkan, maka dari itu nZEB memungkinkan untuk mengetahui metode yang efisien dan ekonomis dapat mengurangi konsumsi energi di area yang luas.
Hasil: Hemat energi dalam skala komunitas
menunjukkan bahwa skala besar Model prioritas pembangunan yang lebih efektif dalam masyarakat dengan bangunan yang lebih besar. Dalam masyarakat lain, metode long tail memiliki efek yang lebih baik.nZEB digunakan pada Bangunan skala besar, dan metode long tail digunakan bangunan skala kecil. nZEB 

 

Kelompok :

Yolla Yuanditra - 10070316095

Nick Rafidah Ismaniar - 10070316096

Muhamad Ridzky Ramadhan - 10070316097







Tidak ada komentar:

Posting Komentar